assalamualaikum. wr. wb ^_^

Selamat datang kembali diblog saya... kritik dan saran anda sangat saya butuhkan untuk memperbaiki blog ini. terima kasih

Sabtu, 24 Juli 2010

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fase embrionik dan fase pascaembrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.
1. Fase Embrionik

Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.

a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.

b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.

c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.

Image:pertumbuhan embrionoik.jpg

Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut. 1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra. 2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi. 3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
2. Fase Pascaembrionik

Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet. Pada manusia perkembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin sekunder. Tanda kelamin sekunder pada pria berupa tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, suara besar, tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh lebih kekar. Tanda kelamin sekunder pada wanita ditandai dengan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan membesarnya pinggul.
Metamorfosis dan Metagenesis

Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis

Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Contoh hewan amfibi yang mengalami metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio. Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering kamu sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora.

Image:metamorfosis katak.jpg

Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang. Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya adalah belalang, kecoa, dan jangkrik. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut. telur → larva pupa (kepompong) dewasa (imago) Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya. Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).

Image:urutan metamorfosis sempurna.jpg

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola) Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut.

Image:urutan metamorfosis Tidak sempurna.JPG.jpg
2. Metagenesis

Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual. Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Perhatikan Gambar 1.11(a). Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis uburubur (Aurelia) pada Gambar 1.11(b). Dari gambar itu tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).

Image:siklus hidup Paku.jpg
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah kamu perubahan apa yang terjadi dalam dirimu dari sejak bayi hingga sekarang? Tentu saja terjadi perubahan berat dan tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu sekitar 35 kg. Selain tumbuh, kamu juga mengalami perubahan menuju kedewasaan (berkembang). Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua proses ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.

Image:perkkeemmbangan manusia.jpg
Pubertas pada Remaja

Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas. Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1. Pubertas Secara Fisik

Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Ciri kelamin primer 1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium). 2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.

b. Ciri kelamin sekunder Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut. 1) Mulai tumbuh jakun. 2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat. 3) Tumbuh kumis atau jenggot. 4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin. 5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol. 6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul. 7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar. 8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka. Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut. 1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul. 2) Pinggul melebar. 3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin. 4) Suara lebih nyaring. 5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.

c. Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2. Pubertas Secara Psikis

Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Mencari identitas diri

Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.

b. Mulai tertarik kepada lawan jenis

Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.

Image:perkembangan pisikolog remaja.jpg

Pertumbuhan dan perkembangan

Perbedaan Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan:
Bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa.
Bersifat kuantitatif
Irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula)
Dapat diukur dengan menggunakan alat: auksanometer

Perkembangan:
Suatu proses menuju kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih kompleks)
Bersifat kualitatif
Reversibel (dapat kembali ke keadaan semula)
Tidak dapat diukur


*Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer .

Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

Macam-macam Perkecambahan pada Biji
1. Perkecambahan hipogeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2. Perkecambahan epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Air dan mineral
Kelembaban.
Suhu
Cahaya

2.Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
1.Auksin
2.Giberelin
3.Sitokinin
4.Gas Etilen
5.Asam Absisat
6.Kalin

Macam-macam hormon kalin adalah sebagai berikut.:
1.Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
2.Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
3.Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
4.Filokalin: merangsang pembentukan daun

*Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi

*Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
No Unsur hara Fungsi
1 Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4 Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10 Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air

HISTOLOGI

Jaringan : sekumpulan/sekelompok sel yang mempunyai bentuk, sifat dan
fungsi/tugas yang sama.
Sel-sel jaringan organ sistem organ tumbuhan
Pada tumbuhan/organisme tingkat rendah belum terdapat jaringan; bahkan ada
yang selama hidupnya tetap bersel 1 (uniseluler), misal : ganggang Caulerpa sp
(sebuah sel tapi berinti banyak/multinuklei)
Jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi
tingkatannya; makin tinggi tingkatannya, makin jelas adanya deferensiasi yang
membentuk jaringan-jaringan yang berlainan.
Deferensiasi :
adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju ke spesialisasi yang terjadi
di dalam sel, jaringan, organ/seluruh tubuh, selama proses perkembangan dari
tingkat meristematik ke tingkat dewasa.
Spesialisasi :
tingkat perubahan yang mengikuti fungsi yang dibebaskan pada sel di dalam
tubuh tumbuhan.
Umumnya tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang Spirogyra,
Cladophora, Zygnema, meskipun terdiri dari deretan sel-sel namun tidak dapat
dikatakan sebagai jaringan karena masing-asing merupakan individu-individu
yang mengumpul dan masing-masing selnya aktif dengan kehidupannya sendirisendiri.
Bila dipotong mzsing-masing potongan dapat hidup, disebut koloni.
Pada tumbuhan tertentu, misal : golongan fungi/ jamur telah nampak
seakan-akan terjadi jaringan-jaringan. Namun sesungguhnya merupakan sel-sel
bebas yang berhasil mengumpul dan membentuk semacam anyaman disebut
plektenkim / jaringan semu/pseudo parenkim.
Terjadinya pada tumbuhan adalah karena adanya pembelahan
sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan yang
erat satu sama lain. Pembentukan jaringan tersebut sangat erat hubungannya
dengan pembentukan organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga,
buah, dan lain-lain).
Selain adanya noktah-noktah yang ternyata berkaitan dengan pertumbuhan
sel-sel muda sel-sel dewasa, di antara sel-sel tersebut terjadi pula ruang antar
sel.
Menurut “peristiwa terbentuknya”, dibedakan menjadi :
a) Schizogen (sisogen) : apabila sel-sel saling menjauhkan diri sehingga
terbentuk ruangan di antara sel-selnya.
b) Lysigen (lisigen) : apabila tejadinya karena terdapat dinding
sel/beserta isinya yang mengalami pelarutan.
c) Rhexigen (reksigen) : apabila terjadinya disebabkan karena adanya
robekan /kerusakan pada dinding selnya
hal ini karena adanya pertumbuhan di
sekitarnya.
d) Schizolyzigen(skisolisigen): apabila terjadinya mula-mula sel-selmya saling
menjauhkan diri dan kemudian ada sel-sel yang
mengalami pelarutan.
Di dalam ruang antar sel terdapat udara yang berfungsi untuk pertukaran gas yang
diperlukan oleh protoplas.
Macam-macam jaringan pada tumbuhan :
Menurut tingkat perkembangannya :
a. Jaringan meristem/jaringan muda
b. Jaringan permanen/jaringan dewasa
Menurut fungsinya :
a. Jaringan pengangkut : xilem, floem.
b. Jaringan pelindung : epidermis, gabus sekunder.
c. Jaringan penyokong : kolenkim, sklerenkim.
d. Jaringan sekresi : trikoma glanduler.
e. Jaringan penyimpanan : parenkim
f. Jaringan meristem : meristem
Menurut tipe sel penyusunnya :
a. Jaringan sederhana :
bersifat homogen dan terdiri atas hanya 1 tipe sel : parenkim, kolenkim,
sklerenkim
b. Jaringan kompleks/majemuk :
Bersifat heterogen dan tersusun atas 2 tipe sel/lebih : xilem, floem,
epidermis.
A. JARINGAN MUDA
(MERISTEM)
Sel-sel yang membentuknya juga dalam keadaan muda (embrional),
terdapat pada ujung-ujung organ.
Fungsi : - membelah menghasilkan sel-sel baru
- membentang tumbuh
- berdeferensiasi menjadi jaringan dewasa spesialisasi
Sifat-sifatnya :
Sel kecil, berdinding tipis (pektin), bentuk teratur : segi 4 / kubus.
Lumen penuh protoplas, vakuola kecil-kecil dan banyak
Tidak mempunyai ruang antar sel (sel-sel rapat letaknya satu sama lain)
Sifat khusus :
Sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
membelah bersifat meristematis.
Klasifikasi Meristem
Atas dasar “ asalnya” dibagi menjadi :
1) Meristem primer : yaitu meristem yang sel-selnya berkembang
langsung dari sel-sel embrional, sehingga
merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio
2) Meristem sekunder : yaitu meristem yang berkembang dari jaringan
dewasa yang telah mengadakan deferensiasi.
Misal : kambium, kambium gabus (felogen).
Atas dasar letaknya pada tumbuhan dibagi :
1) Meristem apikal : (meristem ujung)
Terdapat pada ujung-ujung batang, cabang,
akar (berasal dari meristem primer)
2) Meristem interkalar : (meristem antara)
Terdapat di antara jaringan dewasa
Misal : di pangkal ruas batang tumbuhan
Gramineae (berasal dari meristem primer)
3) Meristem lateral : (meristem samping)
Letaknya sejajar dengan permukaan dan
sepanjang organ.
Misal : kambium dan kambium gabus (dari
meristem sekunder)
Kambium : - umumnya pada Dicotyledoneae & Gymnospermae (batang dan akar)
- pada beberapa Monocotyledoneae (Agave, Aloe, Jucca, Dracaena)
Beberapa Teori Tentang Meristem :
I. Teori Sel Apikal dari Nageli (1878)
Sel-sel ujung merupakan meristem yang konstan, yang mempunyai struktur
dan fungsi tertentu (yang akan membentuk meristem baru lagi)
II. Teori Histogen
1. Teori Hanstein (1868)
Tiap titik tumbuhan batang dan akar terdapat 3 daerah yang disebut
histogen/pembentuk jaringan, yaitu :
Dermatogen : sel-sel paling luar tumbuh menjadi epidermis.
Biasanya 1 lapis sel.
Periblem : beberapa lapis sel di sebelah dalam dermatogen
tumbuh menjadi korteks.
Plerom : beberapa lapis sel di bagian pusat menjadi
empulur + jaringan pengangkut primer (menjadi stele)
Pada ujung akar terdapat tudung akar (kaliptra), berisi tepung statolit
agar akar mempunyai gaya berat untuk tumbuh ke arah
bawah, masuk ke dalam tanah. Sel-sel kaliptra dihasilkan oleh jaringan
kaliptrogen yang ada di sebelah atasnya.
2. Teori Haberlandt (1914)
Meristem apikal dibagi menjadi 4 daerah, yaitu :
Promeristem : daerah terujung, sel-selnya selalu membelah
membentuk meristem baru.
Protoderm : beberapa lapis sel terluar, di sebelah dalam
promeristem tumbuhan menjadi epidermis
dan sebagian korteks.
Prokambium : beberapa lapis sel di bawah protoderm
menjadi kambium, pembentuk fluem & xilem
sekunder
Meristem dasar: beberapa lapisan sel paling dalam menjadi
stele.
III. Teori Tunika-Korpus oleh Schmidt (1924).
Ujung tanaman tersusun atas 2 daerah, yaitu :
a) Tunika : beberapa lapis sel terluar (membelah antiklinal) menjadi
epidermis dan korteks
b) Korpus : beberapa lapis sel di sebelah dalam tunika (membelah tidak
beraturan) stele
Macam-macam pembelahan
a) tangensial / periklinal :
bila dinding pemisah terjadi sejajar
dengan permukaan organ
b) radial :
bila dinding pemisah tegak lurus
dengan permukaan organ dan melalui
jari-jari organ
c) antiklinal :
bila dinding pemisah tegak lurus
dengan sumbu organ
Meristem Sekunder
Adalah jaringan yang sel-selnya telah mengalami deferensiasi dan berfungsi
sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem
lagi, misal :
1. Kambium
Bentuk sel pipih, prismatis agak memanjang, dinding tipis, tersusun rapat satu
sama lain, tanpa ruang antar sel. Cara memperbanyak diri : dengan
membelah. Dinding pemisah antara 2 sel terjadi secara suksedan (sedikit
demi sedikit). Kambium memperbanyak diri secara ganda, karena dapat
membentuk bermacam-macam jaringan baru ke segala arah, yaitu :
─ Ke arah antiklinal, membentuk sel-sel inisial baru
─ Ke arah periklinal membentuk fluem dan xilem sekunder, yang kadangkadang
juga membentuk sel-sel jari-jari empulur/parenkim sekunder
bersifat dipleuris (mampu membentuk jaringan ke 2 arah
(luar/dalam))
Kambium terdapat pada semua tumbuhan yang mengalami pertumbuhan
menebal sekunder, yaitu tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae, kadangkadang
juga terdapat pada Monocotyledoneae tertentu, misal dari ordo
Liliales.
Kambium pada ordo Liliales tersebut bersifat monopleuris karena hanya
membentuk sel-sel ke 1 arah saja, yaitu ke arah dalam membentuk sel-sel
berkas pengangkut.
2. Felogen
merupakan meristem sekunder yang membentuk jaringan gabus sekunder,
yaitu ke arah luar membentuk felem (sel gabus) sedang ke arah dalam
membentuk feloderm (parenkim gabus) disebut juga bersifat
dipleuris.
Oleh karena kambium maupun kambium gabus ini letaknya lateral
pada batang/akar yaitu sejajar dengan permukaan sisi organ tempat
terdapatnya maka keduanya disebut meristem lateral.
Sedang meristem interkalar mempunyai aktivitas pertumbuhan di
daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal. Meristem tersebut
tersisip di daerah jaringan yang telah terdeferensiasi dan berfungsi sebagai
jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi.
Kambium/kambium gabus bersifat dipleuris
Felogen pada tanaman yang luka bersifat monopleuris, karena hanya
membentuk sel-sel ke arah luar (felem) saja. Monocotyledoneae yang
berkambium :
- Yucca, Dracaena, Aloe, Agave, Testudinaria, Liliaceae, Cordilique.
BAHAN PRATIKUM :
UNIT 6
Preparat 1 : Penampang membujur ujung batang Sambucus javanica (awetan)
Familia : Caprifoliaceae
Perbesaran : Lemah
Keterangan :
1. Tunika
2. Korpus
3. Primordia cabang
4. Primordia daun
5. Prokambium
Preparat 2 : Penampang melintang batang Ricinus communis (awetan)
Familia : Euphorbiaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Floem sekunder
2. Kambium
3. Xilem sekunder
Preparat 3 : Penampang melintang batang Melaleuca leucadendron
Familia : Myrtaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Felem
2. Felogen