assalamualaikum. wr. wb ^_^

Selamat datang kembali diblog saya... kritik dan saran anda sangat saya butuhkan untuk memperbaiki blog ini. terima kasih

Sabtu, 24 Juli 2010

HISTOLOGI

Jaringan : sekumpulan/sekelompok sel yang mempunyai bentuk, sifat dan
fungsi/tugas yang sama.
Sel-sel jaringan organ sistem organ tumbuhan
Pada tumbuhan/organisme tingkat rendah belum terdapat jaringan; bahkan ada
yang selama hidupnya tetap bersel 1 (uniseluler), misal : ganggang Caulerpa sp
(sebuah sel tapi berinti banyak/multinuklei)
Jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi
tingkatannya; makin tinggi tingkatannya, makin jelas adanya deferensiasi yang
membentuk jaringan-jaringan yang berlainan.
Deferensiasi :
adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju ke spesialisasi yang terjadi
di dalam sel, jaringan, organ/seluruh tubuh, selama proses perkembangan dari
tingkat meristematik ke tingkat dewasa.
Spesialisasi :
tingkat perubahan yang mengikuti fungsi yang dibebaskan pada sel di dalam
tubuh tumbuhan.
Umumnya tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang Spirogyra,
Cladophora, Zygnema, meskipun terdiri dari deretan sel-sel namun tidak dapat
dikatakan sebagai jaringan karena masing-asing merupakan individu-individu
yang mengumpul dan masing-masing selnya aktif dengan kehidupannya sendirisendiri.
Bila dipotong mzsing-masing potongan dapat hidup, disebut koloni.
Pada tumbuhan tertentu, misal : golongan fungi/ jamur telah nampak
seakan-akan terjadi jaringan-jaringan. Namun sesungguhnya merupakan sel-sel
bebas yang berhasil mengumpul dan membentuk semacam anyaman disebut
plektenkim / jaringan semu/pseudo parenkim.
Terjadinya pada tumbuhan adalah karena adanya pembelahan
sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan yang
erat satu sama lain. Pembentukan jaringan tersebut sangat erat hubungannya
dengan pembentukan organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga,
buah, dan lain-lain).
Selain adanya noktah-noktah yang ternyata berkaitan dengan pertumbuhan
sel-sel muda sel-sel dewasa, di antara sel-sel tersebut terjadi pula ruang antar
sel.
Menurut “peristiwa terbentuknya”, dibedakan menjadi :
a) Schizogen (sisogen) : apabila sel-sel saling menjauhkan diri sehingga
terbentuk ruangan di antara sel-selnya.
b) Lysigen (lisigen) : apabila tejadinya karena terdapat dinding
sel/beserta isinya yang mengalami pelarutan.
c) Rhexigen (reksigen) : apabila terjadinya disebabkan karena adanya
robekan /kerusakan pada dinding selnya
hal ini karena adanya pertumbuhan di
sekitarnya.
d) Schizolyzigen(skisolisigen): apabila terjadinya mula-mula sel-selmya saling
menjauhkan diri dan kemudian ada sel-sel yang
mengalami pelarutan.
Di dalam ruang antar sel terdapat udara yang berfungsi untuk pertukaran gas yang
diperlukan oleh protoplas.
Macam-macam jaringan pada tumbuhan :
Menurut tingkat perkembangannya :
a. Jaringan meristem/jaringan muda
b. Jaringan permanen/jaringan dewasa
Menurut fungsinya :
a. Jaringan pengangkut : xilem, floem.
b. Jaringan pelindung : epidermis, gabus sekunder.
c. Jaringan penyokong : kolenkim, sklerenkim.
d. Jaringan sekresi : trikoma glanduler.
e. Jaringan penyimpanan : parenkim
f. Jaringan meristem : meristem
Menurut tipe sel penyusunnya :
a. Jaringan sederhana :
bersifat homogen dan terdiri atas hanya 1 tipe sel : parenkim, kolenkim,
sklerenkim
b. Jaringan kompleks/majemuk :
Bersifat heterogen dan tersusun atas 2 tipe sel/lebih : xilem, floem,
epidermis.
A. JARINGAN MUDA
(MERISTEM)
Sel-sel yang membentuknya juga dalam keadaan muda (embrional),
terdapat pada ujung-ujung organ.
Fungsi : - membelah menghasilkan sel-sel baru
- membentang tumbuh
- berdeferensiasi menjadi jaringan dewasa spesialisasi
Sifat-sifatnya :
Sel kecil, berdinding tipis (pektin), bentuk teratur : segi 4 / kubus.
Lumen penuh protoplas, vakuola kecil-kecil dan banyak
Tidak mempunyai ruang antar sel (sel-sel rapat letaknya satu sama lain)
Sifat khusus :
Sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
membelah bersifat meristematis.
Klasifikasi Meristem
Atas dasar “ asalnya” dibagi menjadi :
1) Meristem primer : yaitu meristem yang sel-selnya berkembang
langsung dari sel-sel embrional, sehingga
merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio
2) Meristem sekunder : yaitu meristem yang berkembang dari jaringan
dewasa yang telah mengadakan deferensiasi.
Misal : kambium, kambium gabus (felogen).
Atas dasar letaknya pada tumbuhan dibagi :
1) Meristem apikal : (meristem ujung)
Terdapat pada ujung-ujung batang, cabang,
akar (berasal dari meristem primer)
2) Meristem interkalar : (meristem antara)
Terdapat di antara jaringan dewasa
Misal : di pangkal ruas batang tumbuhan
Gramineae (berasal dari meristem primer)
3) Meristem lateral : (meristem samping)
Letaknya sejajar dengan permukaan dan
sepanjang organ.
Misal : kambium dan kambium gabus (dari
meristem sekunder)
Kambium : - umumnya pada Dicotyledoneae & Gymnospermae (batang dan akar)
- pada beberapa Monocotyledoneae (Agave, Aloe, Jucca, Dracaena)
Beberapa Teori Tentang Meristem :
I. Teori Sel Apikal dari Nageli (1878)
Sel-sel ujung merupakan meristem yang konstan, yang mempunyai struktur
dan fungsi tertentu (yang akan membentuk meristem baru lagi)
II. Teori Histogen
1. Teori Hanstein (1868)
Tiap titik tumbuhan batang dan akar terdapat 3 daerah yang disebut
histogen/pembentuk jaringan, yaitu :
Dermatogen : sel-sel paling luar tumbuh menjadi epidermis.
Biasanya 1 lapis sel.
Periblem : beberapa lapis sel di sebelah dalam dermatogen
tumbuh menjadi korteks.
Plerom : beberapa lapis sel di bagian pusat menjadi
empulur + jaringan pengangkut primer (menjadi stele)
Pada ujung akar terdapat tudung akar (kaliptra), berisi tepung statolit
agar akar mempunyai gaya berat untuk tumbuh ke arah
bawah, masuk ke dalam tanah. Sel-sel kaliptra dihasilkan oleh jaringan
kaliptrogen yang ada di sebelah atasnya.
2. Teori Haberlandt (1914)
Meristem apikal dibagi menjadi 4 daerah, yaitu :
Promeristem : daerah terujung, sel-selnya selalu membelah
membentuk meristem baru.
Protoderm : beberapa lapis sel terluar, di sebelah dalam
promeristem tumbuhan menjadi epidermis
dan sebagian korteks.
Prokambium : beberapa lapis sel di bawah protoderm
menjadi kambium, pembentuk fluem & xilem
sekunder
Meristem dasar: beberapa lapisan sel paling dalam menjadi
stele.
III. Teori Tunika-Korpus oleh Schmidt (1924).
Ujung tanaman tersusun atas 2 daerah, yaitu :
a) Tunika : beberapa lapis sel terluar (membelah antiklinal) menjadi
epidermis dan korteks
b) Korpus : beberapa lapis sel di sebelah dalam tunika (membelah tidak
beraturan) stele
Macam-macam pembelahan
a) tangensial / periklinal :
bila dinding pemisah terjadi sejajar
dengan permukaan organ
b) radial :
bila dinding pemisah tegak lurus
dengan permukaan organ dan melalui
jari-jari organ
c) antiklinal :
bila dinding pemisah tegak lurus
dengan sumbu organ
Meristem Sekunder
Adalah jaringan yang sel-selnya telah mengalami deferensiasi dan berfungsi
sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem
lagi, misal :
1. Kambium
Bentuk sel pipih, prismatis agak memanjang, dinding tipis, tersusun rapat satu
sama lain, tanpa ruang antar sel. Cara memperbanyak diri : dengan
membelah. Dinding pemisah antara 2 sel terjadi secara suksedan (sedikit
demi sedikit). Kambium memperbanyak diri secara ganda, karena dapat
membentuk bermacam-macam jaringan baru ke segala arah, yaitu :
─ Ke arah antiklinal, membentuk sel-sel inisial baru
─ Ke arah periklinal membentuk fluem dan xilem sekunder, yang kadangkadang
juga membentuk sel-sel jari-jari empulur/parenkim sekunder
bersifat dipleuris (mampu membentuk jaringan ke 2 arah
(luar/dalam))
Kambium terdapat pada semua tumbuhan yang mengalami pertumbuhan
menebal sekunder, yaitu tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae, kadangkadang
juga terdapat pada Monocotyledoneae tertentu, misal dari ordo
Liliales.
Kambium pada ordo Liliales tersebut bersifat monopleuris karena hanya
membentuk sel-sel ke 1 arah saja, yaitu ke arah dalam membentuk sel-sel
berkas pengangkut.
2. Felogen
merupakan meristem sekunder yang membentuk jaringan gabus sekunder,
yaitu ke arah luar membentuk felem (sel gabus) sedang ke arah dalam
membentuk feloderm (parenkim gabus) disebut juga bersifat
dipleuris.
Oleh karena kambium maupun kambium gabus ini letaknya lateral
pada batang/akar yaitu sejajar dengan permukaan sisi organ tempat
terdapatnya maka keduanya disebut meristem lateral.
Sedang meristem interkalar mempunyai aktivitas pertumbuhan di
daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal. Meristem tersebut
tersisip di daerah jaringan yang telah terdeferensiasi dan berfungsi sebagai
jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi.
Kambium/kambium gabus bersifat dipleuris
Felogen pada tanaman yang luka bersifat monopleuris, karena hanya
membentuk sel-sel ke arah luar (felem) saja. Monocotyledoneae yang
berkambium :
- Yucca, Dracaena, Aloe, Agave, Testudinaria, Liliaceae, Cordilique.
BAHAN PRATIKUM :
UNIT 6
Preparat 1 : Penampang membujur ujung batang Sambucus javanica (awetan)
Familia : Caprifoliaceae
Perbesaran : Lemah
Keterangan :
1. Tunika
2. Korpus
3. Primordia cabang
4. Primordia daun
5. Prokambium
Preparat 2 : Penampang melintang batang Ricinus communis (awetan)
Familia : Euphorbiaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Floem sekunder
2. Kambium
3. Xilem sekunder
Preparat 3 : Penampang melintang batang Melaleuca leucadendron
Familia : Myrtaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Felem
2. Felogen

Tidak ada komentar: